ARTIKEL
Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, satu diantaranya adalah kualitas proses pembelajaran. Pendidik merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan tersebut. Pengawas Sekolah sesuai dengan permendiknas No. 12 Tahun 2007 salah satu kompetensi pengawas sekolah adalah melakukan supervisi akademik terhadap para pendidik yang berada di sekolah binaannya. Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan pengawas sekolah dalam melkasanakan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan agar berdampak terhadap peningkatan kuwalitas siswa.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik bukan penilaian unjuk kerja pendidik melainkan membantu pendidik mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Supervisi akademik kaitannya dengan tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran dan pembimbingan serta pelatihan peserta didik.
Kegiatan supervisi akademik ini fokus pada pembinaan guru sesuai kondisi sebenarnya di sekolah tentang kemampuan pendidik dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selanjutnya pemantauan fokus pada standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar
penilaian. Pengawas sekolah sebagai supervisor dapat mengembangkan
1
supervisi akademik dengan memberikan motivasi dan memberikan pelayanan supervisi akademik secara optimal kepada para pendidik sesuai kondisi pendidik yang ada di sekolah. Dari kegiatan ini diharapkan terjadi perubahan perilaku pendidik ke arah yang lebih berkualitas danakan menimbulkan perilaku belajar peserta didik menjadi lebih baik. Proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil belajar peserta didik yang baik merupakan satu indikator keberhasilan kinerja Pengawas Sekolah. Untuk itu Pengawas Sekolah perlu mengembangkan supervisi akademik melalui denga membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta tindak lanjut supervisi akademik.
Untuk mencapai hal tersebut pengawas sekolah mengikuti diklat yang meliputii In Service Learning1, On The Job Learning, dan In Service Learning 2 (In-1, On, In-2, agar memiliki kompetensi agar bisa membimbing serta memecahkan permasalahan-permasalahan guru dalam pelaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
B. Kompetensi yang Diharapkan
Setelah mengikuti diklat,pengawas sekolah mampu:
a. Mengembangkan pendekatan, dan teknik supervisi akademik b. Melakukan evaluasi dan tidak lanjut hasil supervisi akademik di
sekolah binaan
C. Ruang Lingkup Materi
Bahan ajar secara spesifik membahas hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi, analisis, dan evaluasi hasil pembinaan guru
2. Perencannaan pembinaan guru
3. Pendekatan dan teknik supervise akademik di sekolah binaan
4. Evaluasi dan tindak lanjut hasil supervise
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Penjelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu, skenario penyajian, motivasi dan refleksi melalui brainstorming pelaksanaan pembinaan guru yang telah dilaksanakandi sekolahbinaan.
Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan supervisi akademik, melalui pendekatan andragogi.
Penyampaian Materi Diklat:
- Focus Group Discussion (FGD) indentifikasi analisis dan evaluasi hasil pembinaan guru serta menentukan tindak lanjut melalui studi kasus
- Tugas mandiri mengkaji bahan bacaan tentang pendekatan, dan teknik supervisi akademik
- Mind mapping perencanaan pembinaan gurru
- Simulasi supervisi akademik menggunakan guru model tayanga video.
- Buzz group evaluasi dan menentukan tindak lanjut hasil pembinaan guru
- Menarik kesimpulan dari kegiatan secara klasikal
- Penguatan konsep oleh fasilitator
Refleksi dan evaluasi bersama antara peserta dengan fasilitator tentang jalannya pelatihan. Rencana tindak lanjut untuk on the job learning
IDENTIFIKASI, ANALISIS DAN EVALUASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK.
A. Pengantar
Salah satu kompetensi pengawas sekolah melaksanakan supervisi akademik, dengan melakukan pembinaan guru, fokus kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Topik ini memberikan pengalaman kepada pengawas untuk mengembangkan pembinaan di sekolah.
Salah satu prinsip supervisi akademik adalah obyektif, artinya dalam penyusunan program supervisi pengajaran harus didasarkan pada kebutuhan nyata pengembangan profesional guru. Kemampuan ini penting dikuasai agar supervisi akademik dapat dilaksanakan secara optimal sehingga kualitas pembelajaran peserta didik dan hasil belajar peserta didik meningkat dan visi dan misi sekolah dapat tercapai.
Kegiatan ini mulai dengan refleksi melalui brainstorming supervisi akademik
yang telah diaksanakan di sekolah binaan. Kemudian dilanjutkan dengan FGD
identifikasi, analisisdan evaluasi serta tindak lanjut hasil pembinaan guru.
B. Intisari Materi
1. Identifikasi hasil pembinaan guru sesuai pengalaman dilapangan
Supervisi akademik dalam pembinaan guru dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan ini diawali dari analisis kebutuhan dengan cara identifikasi hasil pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi menggambarkan sejauh mana gambaran ketercapaian tujuan pengawasan dalam supervisi akademik yang telah dilaksanakan. Hasil identifikasi merupakan titik tolak untuk menentukan tujuan dan tindakan yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah.
2. Analisis dan evaluasi hasil pembinaan guru
Hasil identifikasi pembinaan guru dapat ditindak lanjuti dengan analisis dan evaluasi hasil pembinaan guru,hal ini dilakukan untuk menetukan
skala prioritas dalam menetukan kegiatan pembinaan berikutnya sesuai
kondisi dan potensi sekolah. Hasil analisis menggambarkan kondisi guru dari setiap sekolah binaan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kemampuan ini penting untuk dikuasai pengawas sekolah agar pembinaan guru dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan/permasalahan yang dihadapi oleh guru.
3. Tindak Lanjut hasil pembinaan
Setelah menentukan skala prioritas kemudian dapat ditentukan tujuan pembinaan guru berikutnya,sasaran, metode, dan langkah-langkah kegiatan pada program pembinaan guru.
Untuk memfasilitasi Pengawas Sekolah dalam kegiatan in-1 diawali dengan refleksi tentang supervisi akademik melalui studi kasus secara berkelompok, selanjutnya focus gruop discussion (FGD) tetang kasus hasil supervisi akademik untuk diidentifikasi dan dianalisis hasil serta menentukan tindak lanjut hasil pembinaan guru.
C. Kasus dan Latihan
Kegiatan 1 : Brainstorming Refleksi Pembinaan Guru
Peserta berkelompok 4 orang dengan posisi duduk berhadap-hadapan dan tentukan ketua kelompok. Selanjutnya, bacalah kasus di bawah ini.
Pengawas SD Melati, semenjak menjadi Pengawas sekolah tersebut menjadi melaksanakan supervisi akademik dengan melakukan kunjungan kelas.
Selama kunjungan kelas pengawas mengisi format yang terdiri atas
identitas sekolah, nama pendidik, tanggal dan hari, yang lainnya adalah , aspek yang diamati selama proses pembelajaran, dan skor. Setelah melakasanakan kunjungan kelas Pengawas Sekolah menyimpan format isian pada map khusus. Para pendidik enggan menanyakan hasil supervisi akademiknya karena menjaga perasaannya atau takut tersinggung. Hal ini lakukan terus menerus selama dua tahun bertugas di sekolah tersebut.
1. Masing-masing peserta brainstorming dalam kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Menurut pengalaman saudara, betulkah pembinaan guru yang
dilakukan oleh Pengawas Sekolah tersebut?.
b. Kemukakan pengalaman Saudara tentang pembinaan guru akademik. Dengan menjawab berikut ini
1) Deskripsikan pelaksanaan pembinaan guru yang telah saudara laksanakan
2) Ceritakan keberhasilan pembinaan guru yang telah saudara laksanakan di sekolah ?
3) Hal-hal apakah yang perlu tingkatkan dalam pembinaan guru ? Mengapa ?
2. Masing-masing anggota kelompok menyerahkan jawaban pertanyaan ke anggota kelompok lainnya sesuai arah jarum jam untuk dibaca dan dikomentari secara tertulis. Hal ini lakukan secara bergiliran sampai semua anggota kelompok dapat membaca dan mengomentari jawaban pertanyaan dari semua anggota kelompok tersebut. Ketua kelompok memimpin diskusi
a. Semua anggota kelompok secara bergiliran mengklarifikasi terhadap komentar yang ditulis oleh anggota kelompok lainnya.
b. Diskusikan terhadap hal-hal yang akan ditingkatkan di masing- masing sekolah.
Kegiatan 2 : FGD Identifikasi, Analisis dan Evaluasi Hasil Pembinaan
Guru
PETUNJUK:
1. Lakukanlah Focus Group Discussion (FGD) dalam kelompok untuk mengidentifikasi dan menganalisis serta mengevaluasi hasil pembinaan
guru dengan menggunakan format (LKPS01)
2. Masing-masing kelompok akan ditentukan mempresentasikan hasil FGD
secara bergiliran, dan didiskusi dengan kelompok lainnya
Kasus
Pada program tahunan khusus untuk pembinaan guru adalah IHT, FGD di KKG, kunjungan kelas/observasi kelas tahun 2010/2011 dengan target pencapaian adalah perencanaan pembelajaran guru (silabus, RPP) membuat secara mandiri melalui reviu dan revisi 75 %, pembelajaran PAIKEM 75 % dan nilai rata UNrata-rata> 7,00
Data hasil kepengawasnnya sebagai berikut :
.
. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Tahun 2010/2011
No |
Nama Sekolah |
Bhs. Indonesia |
Matematika |
IPA |
||||||
TT |
TR |
RT |
TT |
TR |
RT |
TT |
TR |
RT |
||
1 |
SD Kenanga |
9,40 |
4,60 |
7,01 |
9,00 |
4,33 |
6,03 |
8,40 |
5,00 |
6,02 |
2 |
SD Melati | 9,00 | 4,13 | 6,11 | 9,33 | 5,00 | 7,88 | 8,13 | 5,60 | 7,05 |
3 |
SD Semoja |
9,00 |
4,60 |
6,11 |
9,33 |
5,00 |
7,88 |
8,80 |
5,60 |
7,05 |
TT = Nilai Tertinggi RT = Nilai Rata-Rata
TR = Nilai Terendah
Keadaan Rombongan Belajar Tahun 2010/2011
Nama Sekolah |
KELAS |
Jumlah |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
||
SD Kenanga |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
SD Melati |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
SD Semoja |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Jumlah Guru Tahun 2010/2011
Nama Sekolah |
KELAS |
Jml Guru Mapel |
Juml ah |
||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
OR | P.A | ||
SD Kenanga |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
8 |
SD Melati |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
2 |
1 |
9 |
SD Semoja |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
2 |
9 |
Para guru melaksanakan tugasnya dengan serius dan mereka juga mencoba mengembangkan kurikulum pada setiap tingkat satuan pendidikan . Mereka mengembangkan silabus dan RPP, hanya saja sebagian kecil 15 % sendiri tetapi sebagian besar lebih bersifat “mengambil dari pihak lain” (copy paste) demi mudahnya sehingga tak banyak yang dibuat mereka sendiri. Disamping itu kurikulumnya juga tidak memperhatikan kekhasan daerah atau mempertimbangkan peserta didik yang berkemampuan khusus.Sekolah bisa memberikan kegiatan pengembangan diri dan ekstra kurikuler walaupun sifatnya masih tradisional saja dan kurang memperhatikan kekhasan daerah. Semua guru belum memiliki SK-KD mata pelajaran, belum memiliki standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian.
Secara umum pelaksanaan proses pembelajaran rata-rata cukup baik sebab ada beberapa gurunya (40 %) yang telah memakai pendekatan PAKEM/CTL dalam melakukan tugasnya membelajarkan peserta didik. Para guru yang telah melaksanakan PAKEM/CTL juga cukup innovatif dan sumber belajar tidak terbatas hanya pada buku pelajaran/buku paket saja – semua bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Belajar dapat dilakukan diluar gedung kelas seperti di kebon, pekarangan, sawah, pasar dll. Beberapa Guru juga banyak memakai alat bantu dan pajangan dalam pembelajaran.Di pojok ruang perpustakaan sekolah tersebut terdapat lemari berisi bermacam-macam alat peraga antara
7
lain Kit IPA, Kit Matematika, dan kepingan CD pembelajaran. Semua alat peraga ini masih utuh di bungkus dengan plastik.
Hanya sebagian kecil guru yang sudah membuat KKM tetapi belum menyampaikan informasi kepada peserta didik mengenai KKM termasuk apa yang dipersyaratkan untuk penguasaan minimum. Rata-rata guru belum melakasanakan remidial sesuai kebutuhan peserta didik. Sehingga hasil belajar pada akhir semester 30 % siswa rata-rata dibawah KKM.
LKPS 01.
Identifikasi, Analisis dan Evaluasi serta Tindak Lanjut Hasil Pembinaan Guru
Tahun 2010/2011 seuai data diatas
Jumlah Sekolah Binaan :
No | Kegiatan | Sasaran | Target | Pencapaian
(%) |
Hambatan/Kendala/Hal-hal yang harus diperhatikan | Tindak
Lanjut |
E. Rangkuman
Untuk menentukan analisis kebutuhan dalam supervisi akademik yang berkelanjutan perlu diawali dengan identifikasi, analisis, evaluasi dan tindak lanjut hasil pembinaan guru.
F. Refleksi
1. Apa yang telah Saudara pahami dan peroleh setelah simulasi identifikasi, analisis, dan evalusi hasil pembinaan guru?
2. Apa hal baru yang bisa Saudara lakukan di tempat Saudara bertugas?
3. Apa masalah yang Saudara hadapi selama melakukan kegiatan simulasi identifikasi, analisis dan evaluasi hasil pembinaan guru?
4. Bagaimana Saudara mengatasi masalah tersebut?
5. Apa rencana tindak lanjut yang akan Saudara lakukan dalam kegiatan ini?
……